SIKLUS
ESTRUS ANJING
Ras memegang peranan penting terhadap waktu dimana anjing
pertama kali mengalami estrus. Secara umum, anjing menunjukkan siklus pertama
mereka beberapa bulan setelah mencapai tinggi dan berat tubuh dewasa mereka.
Ras beagle, contohnya, biasanya menunjukkan proestrus pertama mereka pada umur
7 – 10 bulan. Beberapa anjing ras kecil memasuki estrus pertama mereka pada
umur 6 – 10 bulan. Walaupun anjing ras besar juga memulai proestrus mereka
sebelum umur 1 tahun, beberapa anjing ras besar tidak memulai siklus sampai
berumur 18 – 24 bulan. Gejala yang muncul pada saat ini bervariasi tergantung
individu dan ras. Keberagaman ini ditambah dengan siklus yang dinamakan silent
heat, membuat dokter hewan dan juga pemilik hewan sulit memprediksi waktu
estrus pertama anjing.
Silent heat adalah estrus yang tidak terdeteksi oleh
pemilik hewan karena hanya terjadi sedikit pembengkakan vulva, perdarahan,
aktivitas menarik perhatian pejantan, dan perubahan tingkah laku pada anjing
betina muda. Panjang pendeknya bulu anjing, kebersihan anjing, dan kehadiran
anjing jantan di rumah adalah beberapa variabel yang dapat memudahkan pemiliki
untuk mendeteksi estrus. Umur ideal untuk mengawinkan anjing adalah 2 – 6
tahun. Perkawinan pertama direkomendasikan pada selama estrus kedua atau
ketiga, setelah pemilik menyaksikan paling tidak satu siklus normal ovarium
yang sempurna.
Ada
empat fase siklus ovarium pada anjing.
1. Proestrus. Ini
merupakan periode dimana terjadi peningkatan aktivitas folikuler sebelum kemudian
diikuti oleh estrus dimana pejantan tertarik pada betina namun betina menolak
untuk dikawinkan,
2. Estrus. Estrus
adalah periode dimana betina mengijinkan pejantan untuk menaiki dan
mengawininya.
3. Diestrus. Ini
merupakan periode setelah kawin dan berkaitan dengan aktivitas corpus luteum.
4. Anestrus. Waktu
antara akhir fase luteal (progesteron) dan permulaan fase folikuler (proestrus)
disebut anestrus.
Proestrus
Durasi. Proestrus dimulai ketika perdarahan vagina
terlihat untuk pertama kali dan berakhir ketina betina mengijinkan pejantan
untuk menaiki dan mengawininya. Kriteria lainnya yang digunakan untuk
mendefinisikan permulaan dan akhir proestrus adalah perubahan mukosa vagina
yang dilihat dengan menggunakan endoskop dan perubahan sitologi sel epital
vagina. Kriteria lainnya meliputi pembengkakan vulva, menarik perhatian
pejantan, dan perubahan tingkah laku terhadap pejantan. Lamanya waktu dari saat
permulaan proestrus hingga saat kawin pertama kali biasanya 6 – 11 hari, dengan
rata-rata 9 hari.
Gejala klinis. Pada
saat awal proestrus, ketertarikan pejantan disebabkan oleh sekresi feromon.
Peningkatan aktivitas untuk menarik perhatian pejantan namun menolak untuk
dinaiki pejantan juga umum terjadi. Anjing betina juga akan berusaha menutupi
vulvanya dengan menggunakan ekor. Tingkah laku ini akan berubah secara bertahap
seiring berjalannya proestrus. Anjing betina biasanya menjadi lebih reseptif
yang ditunjukkan dengan aktivitas bermain dengan pejantan. Pada akhir
proestrus, tingkah laku anjing betina akan menjadi pasif dan bersedia untuk
dinaiki pejantan, dengan atau tanpa lordosis dan pengangkatan ekor.
Proestrus dicirikan, walaupun tidak selalu, dengan
lelerah dari vagina. Perdarahan vagina dimulai saat eritrosit mengalami
diapedesis melewati endometrium dan secara subepitelial seiring rupturnya
kapiler yang ada di endometrium. Darah ini kemudian mengalir melewati serviks
yang relaksasi dan memasuki vagina. Sejumlah kecil eritrosit juga dapat berasal
dari mukosa vagina. Perubahan cepat dari ketebalan dan perkembangan mukosa
vagina dan endometrium merupakan respon terhadap sekresi estrogen dari folikel.
Volume perdarahan bervariasi antara anjing betina yang satu dengan lainnya.
Anjing betina yang selalu membersihkan diri dengan jalan
menjilati tubuh, proestrus menjadi sulit terdeteksi. Deteksi proestrus juga
menjadi lebih sulit pada anjing berbulu panjang dengan ekor turun dibandingkan
dengan anjing berbulu pendek yang tidak memiliki ekor. Lelerah darah dari
vagina akan berhenti seiring proestrus memasuki estrus.
Vulva. Vulva yang membengkak selama proestrus
disebabkan oleh akumulasi cairan. Vulva yang edema dan bengkak ini menghalangi
masuknya penis pejantan. Seiring beralihnya proestrus menjadi estrus, vulva
akan melunak secara dramatis dan menghilangkan rintangan yang sebelum terbentuk.
Perubahan hormon dan anatomi ovarium. Anjing betina pada saat proestrus berada dalam pengaruh estrogen.
Estrogen disintesis dan disekresikan oleh folikel ovarium yang sedang
berkembang. FSH dan LH dilepaskan pada akhir anestrus, dan peralihan dari
anestrus menjadi proestrus berkaitan dengan peningkatan sekresi FSH dan LH.
Akibat stimulasi gonadotropin, folikel menjadi masak dan mencapai kapasitasnya
untuk mensintesis dan mensekresikan estrogen. Estrogen yang disekresikan menyebabkan
leleran vagina, menarik perhatian pejantan, dan persiapan uterus untuk
kebuntingan.
Konsentrasi estrogen yang meningkat secara dramatis
selama proestrus berkaitan dengan perubahan dramatis pada uterus, mukosa
vagina, dan vulva, dan juga pada sekresi folikuler dan tingkah laku anjing
betina. Konsentrasi estrogen selama anestrus biasanya antara 5 – 15 pg/ml.
Proestrus berkaitan dengan meningkatnya konsentrasi estrogen (estradiol) diatas
15 pg/ml. Konsentrasi tertinggi estradiol dicapai pada 24 – 48 jam sebelum
akhir proestrus (permulaan estrus).
Penurunan konsentrasi estradiol menstimulasi permulaan
estrus. Selama 5 – 20 hari berikutnya, konsentrasi estradiol menurun secara
progresif ke level basal. Konsentrasi progesteron selama proestrus kecuali pada
24 – 72 jam terakhir adalah rendah. Akhir proestrus dan permulaan estrus
berkaitan dengan konsentrasi progesteron yang meningkat sementara konsentrasi
estrogen menurun. Konsentrasi progesteron >1 ng/ml dibutuhkan untuk induksi
perubahan tingkah laku estrus dan untuk memelihara kebuntingan.
Anatomi uterus, oviduct, dan kelenjar mamae.Beberapa jaringan target estrogen terpengaruh oleh peningkatan konsentrasi
estrogen selama proestrus. Perubahan ini meliputi pertumbuhan duktus dan
tubulus glandula mamae, proliferasi fimbria oviduct, penebalan oviduct,
pemanjangan kornu uteri, penebalan endometrium, peningkatan sensitivitas
myometrium, pembesaran serviks, pemanjangan dan edema vagina, proliferasi
dinding vagina, dan sintesis enzim metobolis steroid hepatika. Persiapan
implantasi di endometrium meliputi peningkatan ketebalan dinding dan aktivitas
glanduler, yang berkaitan dengan perdarahan. Perdarahan uterus ini merupakan
sumber utama perdarahan vagina pada saat proestrus.
Anatomi vagina dan endoskopi.
Peningkatan konsentrasi estrogen menyebabkan penebalan dinding vagina, yang
melindungi anjing dari trauma pada saat kawin. Ketebalan epitel vagina pada
saat anestrus hanya beberapa lapis dan mudah rusak. Peningkatan konsentrasi
estrogen pada saat proestrus menyebabkan multiplikasi cepat pada lapisan sel
epitel vagina. Sehingga, ketika penis pejantan memasuki vagina, maka tidak akan
berbahaya bagi anjing betina.
Peningkatan jumlah lapisan menyebabkan lapisan sel yang
berada dekat dengan lumen tidak menerima aliran darah sehingga mengakibatkan
kematian sel. Sel-sel mati berperan sebagai sel yang kurang sensitif dan tidak
mudah hancur. Sel menjadi tidak mudah rusak tidak hanya karena meningkatnya
jumlah lapisan sel, tetapi juga dikarenakan oleh perkembangan prekursor keratin
di dalam sel-sel ini. Penebalan mukosa vagina dapat diketahui dengan sitologi.
Selama proestrus, mukosa tampak membulat, edema, licin,
dan berkilau. Lipatan vagina berwarna merah muda dan menggelembung ke arah
lumen akibat dari retensi cairan. Penurunan konsentrasi estrogen dan peningkatan
progesteron pada 1 – 3 hari sebelum akhir proestrus, menyebabkan edema pada
mukosa vagina berkurang, dan permukaan lumen yang tertarik menjadi
berlipat-lipat secara progresif. Peristiwa ini disebut krenulasi. Krenulasi
vagina terlihat dalam 24 jam sebelum lonjakan LH.
Lonjakan LH akan diikuti oleh ovulasi dalam waktu kurang
lebih 24 – 48 jam. Pengawinan sebaiknya terjadi pada saat ini. Mukosa menjadi
lebih terkrenulasi secara progresif, dan lipatan vagina menjadi lebih rata
seiring berkurangnya edema. Selanjutnya, karena lapisan epitel yang menebal
telah menghilang, mukosa sekali lagi menjadi mudah rusak dan hemoragi
superfisial dapat terlihat dengan vagioskopi.
Durasi. Estrus biasanya berlangsung selama 5 – 9
hari. Namun, panjangnya waktu estrus dapat bervariasi tergantung individu.
Gejala klinis. Perubahan tingkah laku
yang terjadi pada saat estrus adalah anjing betina bersedia menerima pejantan
yang ingin menaiki dan mengawini. Anjing juga akan membungkuk dan menaikkan
perineumnya. Tekanan yang diberikan pada punggung bawah menyebabkan ekor
disingkapkan ke samping dan tekanan yang jelas terlihat pada kaki belakang yang
berguna untuk mnenahan berat tubuh pejantan. Leleran
vagina berwarna merah muda dan mengandung glukosa.
Endoskopi vagina.
Perubahan sekresi dari estrogen menjadi progesteron oleh folikel preovulatory
mengakibatkan berkurangnya vaskularisasi mukosa vagina dan edema. Permukaan
lumen vagina menjadi lebih terkrenulasi atau lebih melipat.
Perubahan hormonal. Konsentrasi
estrogen meningkat 1 – 2 hari sebelum permulaan estrus. Biasanya anjing betina
mulai menampakkan gejala estrus hanya ketika konsentrasi estrogen yang
sebelumnya meningkat menjadi menurun. Penurunan konsentrasi estrogen
merefleksikan proses final pematangan folikel ovarium, beberapa hari sebelum
ovulasi.
Bersamaan dengan penurunan level estrogen, sel-sel
folikel lainnya mengalami luteinisasi dan mensekresikan sejumlah besar
progesteron. Kombinasi dari penurunan konsentrasi estrogen dan peningkatan
konsentrasi progesteron pada akhir proestrus menstimulasi perubahan tingkah
laku anjing betina pada saat estrus dan memberikan feedback positif terhadap
hipotalamus dan pituitary, menghasilkan sekresi FSH dan LH pada permulaan
estrus.
Progesteron meningkat diatas serum basal sebelum lonjakan
LH. Dengan kata lain, sel-sel folikel yang mampu mensintesis dan mensekresikan
progesteron berfungsi sebelum perkembangan corpus luteum. Peningkatan
progesteron ini memperkuat intensitas dan durasi tingkah laku estrus.
Penurunan konsentrasi estradiol yang diikuti dengan
peningkatan konsentrasi estrogen juga dianggap berperan dalam mengiinisiasi
lonjakan LH. Lonjakan LH menginisiasi ovulasi dalam waktu 24 – 48 jam, yang
setelahnya kemudian akan terbentuk corpus luteum.
Ovarium dan uterus.
Ovarium yang membesar dapat dilihat dengan abdominal ultrasonografi. Ovarium
memiliki bentuk oval yang akan menjadi bulat setelah ovulasi. Struktur yang
teridentifikasi setelah ovulasi adalah nonovulatory folikel, korpora
hemoragika, korpora luteal yang berisi air, atau folikel yang mengalami
luteinisasi.
Folikel
yang ruptur dengan cepat terluteinisasi. Bagian yang ruptur ini mengalami
reorganisasi menjadi korpus luteum yang mampu mensintesis dan mensekresikan
progesteron selama 2 bulan ata
Lebih.
Selama periode ini, uterus terus bersiap untuk
implantasi. Perdarahan mikrovaskuler biasanya, walaupun tidak selalu, berhenti,
dan perkembangan glandula diiringi peningkatan vaskularitas mendekati selesai.
Uterus menjadi lebih mudah dipalpasi pada pemeriksaan abdomen, menunjukkan
peningkatan ukuran dan ketebalan.
Diestrus
Durasi. Diestrus adalah fase setelah fase estrus
dimana konsentrasi progesteron menjadi dominan. Fase ini berlangsung selama 56
– 58 hari pada anjing yang bunting dan 60 – 100 hari pada anjing yang tidak bunting.
Perubahan
hormonal. Konsentrasi progesteron di dalam plasma meningkat diatas level basal
(>0,5 ng/ml) pada akhir proestrus menjadi lebih besar dari 1 – 2 ng/ml pada
saat permulaan estrus. Setelah ovulasi, korpus luteum berkembang di dalam
ovarium pada bekas lokasi folikel yang ruptur, menyebabkan peningkatan populasi
sel yang dapat mensintesis dan mensekresikan progesteron. Puncak sintesis
progesteron oleh korpus luteum ini dicapai 20 – 30 hari setelah ovulasi. Pada
saat ini, konsentrasi progesteron meningkat secara dramatis lebih tinggi
daripada konsentrasi basal (15 – 90 ng/ml).
Ovarium dan uterus.
Korpus luteum berlokasi di permukaan ovarium selama diestrus. Uterus merespon
terhadap peningkatan konsentrasi progesteron dengan jalan memelihara struktur
dan vaskularisasi yang dibutuhkan untuk kebuntingan.
Bersamaan
dengan degenerasi korpus luteum dan berhentinya sekresi progesterin, diestrus
berakhir dan uterus mengalami periode perbaikan. Periode involusi uterus ini
membutuhkan waktu 1 – 3 bulan.
Gejala klinis. Fase diestrus dimulai
ketika anjing betina menolak untuk dikawini. Vulva kembali ke ukuran semula dan
tidak lagi membesar. Secara umum, tidak ada perbedaan yang timbul baik pada
saat anestrus maupun diestrus.
Glandula mamae. Meningkatnya konsentrasi
progesteron pada saat standing heat menginisiasi perkembangan glandula pada
jaringan mamae. Perubahan ini biasanya menjadi lebih jelas ketika anjing
mencapai trimester akhir dari diestrus. Konsentrasi prolaktin, yang meningkat
selama minggu terakhir kebuntingan, menyebabkan persiapan laktasi untuk fetus
yang akan dilahirkan.
Anestrus
Definisi. Anestrus adalah suatu fase dalam siklus
reproduksi dimana uterus mengalami involusi. Anestrus dimulai pada saat anjing
melahirkan dan berakhir pada saatnya dimulainya proestrus.
Durasi. Seperti fase lainnya, durasi anestrus pun
bervariasi. Variasi ini tergantung dari ras, kesehatan, umur, lingkungan, dan
berbagai faktor lainnya. Biasanya anjing betina memulai proestrus mereka setiap
7 bulan. Proestrus berlangsung selama 9 hari, estrus 7 – 9 hari, diestrus 58
hari, dan anestrus 4,5 bulan.
Konsentrasi hormon.
Seperti pada spesies lainnya, ledakan sporadis sekresi LH terjadi selama
anestrus pada anjing. Peningkatan LH yang terjadi secara tiba-tiba dan
sementara ini menyebabkan munculnya dua episode sekrestori LH yang singkat
namun potensial. Satu lonjakan LH segera diikuti permulaan proestrus, dan yang
satunya lagi diikuti atau berbarengan dengan permulaan estrus dan kemudian
ovulasi. Konsentrasi serum FSH juga meningkat selama anestrus, level hormon ini
pada akhir anestrus sama tingginya seperti level hormon FSH pada saat lonjakan
FSH preovulatory pada saat estrus.
Konsentrasi
estrogen berfluktuasi secara signifikan selama anestrus. Lonjakan konsentrasi
estrogen dilaporkan terjadi, dan hal ini diasumsikan berasal dari gelombang
perkembangan folikel subklinis dan kemungkinan berumur pendek. Folikel-folikel
ini mensitesis dan mensekresikan estrogen, menyebabkan naiknya, walaupun
sedikit, konsentrasi estrogen. Karena folikel tidak pernah berkembang dengan
sempurna, mereka regresi dan berkembang menjadi sel lutein yang mensekresikan
progesteron. Serum estrogen menurun sebelum permulaan proestrus. Sebaliknya,
progesteron tetap pada konsentrasi yang sangat rendah selama anestrus.
Uterus. Uterus selama anestrus mengalami perbaikan.
perbaikan sempurna endometrium ke keadaan semula membutuhkan waktu kurang lebih
120 hari setelah konsentrasi progesteron kembali ke level basal pada anjing
yang tidak bunting dan setelah 140 hari pada anjing yang bunting.
Ada lima fase dalam siklus estrus pada kucing, yaitu
proestrus, estrus, interestrus, diestrus, dan anestrus.
Merupakan fase pertama dari siklus estrus. Periode
pertama fase estrus ini pertama kali terjadi pada kucing yang berusia empat
bulan. Fase proestrus biasanya berakhir sekitar dua hari. Tapi terkadang
pemilik tidak dapt mengetahuinya. Ciri – ciri dari fase ini adakah kucing
sering berputar – putar pada lantai, menggosok-gosokkan kepala pada barang dan
manusia. Dia akan mengambil posisi jika kita menepuk lembut pada bagian pangkal
ekor. Melakukan senggama atau kawin tidak selamanya terjadi pada stadium ini.
Kucing jantan sangat tertarik pada kucing betina pada fase ini, tetapi biasanya
kucing betina tidak akan membiarkan kucing jantan mengawininya.
Hanya pada fase inilah betina dapat menerima pejantan.
Perubahan perilaku yang lebih jelas dalam estrus daripada di proestrus. Fase
ini dapat bertahan selama sepuluh hari jika tidak ada perkawinan. Namun, tidak
ada perubahan mencolok dalam penampilan atau ukuran dari alat kelamin eksternal
yang jelas. Tetapi jika perkawinan terjadi, maka estrus dapat berlangsung tiga
sampai empat hari saja. Jika itu kucing liar, maka dapat kawin dengan beberapa
kucing jantan. Kucing betina disebut dengan “induced ovulator” yaitu betina
hanya akan ovulasi ketika kehamilan tidak terjadi. Kopusi dimulai ketika
hormone LH dibebaskan dan akan menstimulasi terjadinya ovulasi. Akan tetapi
level LH bervariasi pada setiab kucing betina. Beberapa betina sudah cukup
distimulasi oleh oleh satu pejantan.
Fase ini adalah periode fase beriring estrus jika ovulasi
tidak terjadi. Jika kucing betina tidak mengalami perkawinan dia kan estrus
rata – rata dua sampai tiga minggu.
Pada fase ini, kucing – kucing betina akan menolak kucing
jantan untuk mendekatinya dan perilakunya kan kembali normal. Tetapi jika
terjadi perkawinan pada fase ini maka dapat menimbulkan kehamilan (9 minggu).
Jika tidak terjadi perkawinan itu akan bertahan sekitar satu sampai dua minggu
sebelum ke fase berikutnya. Kehamilan semu dapat selalu terjadi jika ovulasi
terjadi tanpa ada konsepsi. Pada kasus ini, diestrus akan bertahan sebulan atau
enam minggu bahkan lebih panjang lagi. Satu-satunya perbedaan antara tahap ini
dan selanjutnya adalah tingkat tinggi hormon progesteron dalam tubuhnya.
Ini merupakan fase akhir dari siklus estrus. Fase ini
adalah fase istirahat sebelum menuju kembali ke fase proestrus dan pada periode
ini system reproduksi inaktif atau bias disebut dengan fase “mandul”. Kucing
betina akan menolak kucing jantan.